game porn kenakalan di toilet umum
game porn kenakalan di toilet umum
Blog Article
Setibanya di toilet, Citra segera masuk kesalah satu bilik kamar mandi dan kemudian melepas celana dalamnya. Dan ketika ia mengamati celana dalamnya, benar, celana dalam itu penuh dengan gumpalan-gumpalan 5p3rm4.
“Pantes saja 5p3rm4 Muklis tak tertampung di celana dalamku.... Wong banyak gini....” Batin Citra sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Buru-buru, Citra lalu meraih semprotan toilet kemudian membasuh cipratan-cipratan 5p3rm4 Muklis yang ada div461n4 dan punggung pantatnya.
“Fiiiiuuuhhh... Hampir aja ketahuan..... Dasar pejuh sialaaaan..... Nggak pejuhnya... Nggak k0nt*lnya... Nggak yang punya k0nt*l... Semua selalu bikin repot.... Menyebalkan....” Gerutu Citra sambil terus membasuh v461n4nya. “Tapi....Sebel-sebel enak sih... Hihihi....” Tambah Citra sambil terus mengusapi v461n4nya dengan semburan air dingin toilet.
BRAK...
Ketika Citra sedang asyik-asyiknya membasuh v461n4nya, tiba-tiba bilik pintu kamar mandinya terbuka dari luar. Dan betapa terkejutnya Citra, yang menyadari jika orang yang membuka pintu bilik kamar mandinya adalah seorang pria, dan 3 orang temannya.
“Heeeeehhhh Mas.... Punya Mata nggak...? Ini toilet cewek... “ Celetuk Citra ketus.
“Ehh.... Maaf mbak... Toilet cowoknya penuh... Jadi saya numpang kencing disini...” Kata salah satu pria yang didada seragam hitamnya ternyata bernama Rahman, seorang petugas keamanan Mall.
“Pssstttt.. Bener orangnya yang ini Yad...?” Tanya Rahman kepada Yadi, petugas penjaga counter yang ada di belakangnya dengan nada pelan.
“Iyak Man... Ini si Neng-Neng bunting... Yang tadi ngewe di kamar ganti ....” Bisik Yadi mengiyakan.
“Loohh... Kamu....?” Kaget Citra.
“Waaaaaah... Keliatannya.....Bakal seru nih... Hehehe....” Kekeh Kasep, petugas kebersihan Mall.
“Yo’i cuuiiyyy.... Bakal ada yang kedapetan rejeki montok nih.... Hihihi...” Sahut Banu, yang dari pakaiannya terlihat seperti petugas penjaga parkiran.
“Heeeehh... Ngapain kalian bisik-bisik....?” Tanya Citra ketus, “KELUAR NGGAK....! Ini bukan toilet cowok...!” Bentak Citra lagi.
“Wooow.... Yad... Ternyata Neng ini ganas juga ya....?” Celetuk Rahman, “Sssssttt.... Nggak usah teriak- teriak Neng cantik... Nanti suaranya habis loh....hehehe....” Kata Rahman, “Bunting-bunting ternyata kamu nakal juga ya...?”
“KELUAARR... !” Teriak Citra lagi, “Atau kalau nggak... Aku bakal TERIAK....!” Gertak Citra.
“Hehehe.... Teriak aja Neng.... Toh percuma... Nggak ada juga yang bakal denger....”Jawab Rahman sambil mengamit tangan Citra dan mengajak wanita hamil yang belum berpakaian kembali itu keluar dari bilik kamar mandinya yang sempit.
“Udah Man.... Kita udah aman kok....” Kata Kasep sambil mengunci pintu kamar mandi, “Nggak bakal ada yang ngeganggu kita... Hehehe....”
“Siiippp....” Kata Rahman sambil mengacungkan jempolnya pada Kasep , “Aku sudah tahu kok Neng... Perbuatanmu mesummu barusan dikamar ganti tadi.....” Tambah Rahman, “Sepertinya HOT banget....”
“Perbuatan apa...? Kamu salah orang Mas...” Jawab Citra acuh.
“Hahaha... Udaaaaah... Kamu nggak usah ngelak deh Neng... Mana ada orang bunting yang ng3n**tin adik iparnya dikamar ganti kalo bukan kamu Neng...? Hahaha...” Rahman tertawa sambil menunjukkan handphone Yadi yang terdapat banyak gambar-gambar dirinya sedang asyik menikmati persetubuhan kilatnya bersama Muklis.
“Nggg.... Itu....”
“Kenapa Neng....? Udah sadar....?” Tanya Rahman, “Bener khan itu kamu yang sedang dient*tin ama adik iparmu...? Bener khan....?” Tambahnya lagi sambil mengusap janggut tipisnya.
“Waaaahhh... Ng3n**tin adik ipar...?” Celetuk Kasep, “Laporin aja ke suaminya Man... Mumpung tadi masih ada suaminya.... “
“Iya.... Eh Neng... Tadi yang diluar barusan itu suamimu khan...?” Tanya Rahman lagi.
“Ehhh.... Jangan Mas....” Jawab Citra dengan wajah yang tiba-tiba panik.
“Hahaha... Makanya.... Turutin aja semua kemauan kami... “ Omel Banu.
“Ehhh.... Maaf Mas... Aku harus buru-buru ini... Aku harus cepet-cepet masuk kantor....” Elak Citra sambil buru-buru membetulkan dressnya dan melangkah kearah pintu keluar toilet.
Namun, belum juga wanita hamil nan cantik itu sempat melangkah, Rahman buru-buru menarik lengannya kembali.
“Kalo mau cepet-cepet masuk kantor... Harusnya tadi nggak ng3n**t dulu Neng... “ Kata Rahman yang terus memperlihatkan layar handphone milik Yadi yang berisikan gambar persetubuhan Citra dan Muklis beberapa saat lalu.
“Nggg..... “ Jawab Citra seolah kehabisan alasan.
“Emang dikantor ada apa sih...?” Tanya Banu, “Jangan-jangan... Bos kamu juga ng3n**tin kamu ya...?”
“Hahahaha... Perek juga ini cewe...” Kata Yadi.
“Udah Man... Sikat aja... “ Kata Kasep, yang dengan santai menurunkan resleting seragam kebersihannya hingga perut dan kemudian melucuti dirinya sendiri hingga telanjang. “ Aku udah nggak kuat lagi nih Man... Aku udah s4ng3 banget ngeliat Neng hamil ini...” Tambahnya lagi sambil mulai mengocok p3n15nya yang perlahan bangun dan menggeliat membesar.
“Kalian mau apa....?” Tanya Citra panik sambil melirik kearah p3n15 Kasep yang makin terlihat begitu panjang dan keras. P3n15 itu begitu menyeramkan, potongan sunatnya terlihat tak beraturan, dengan urat-urat yang muncul secara acak disekujur batangnya. Rambut kemaluannya juga begitu panjang, tak beraturan, “Kalian mau memperkosaku ya...? Jangan Mas... Jangan....”
“Hehehe....Tenang saja cantik... “ Kata Kasep mencoba menenangkan Citra sambil terus mengocoki p3n15nya yang sudah tegang sempurna, “Kami tidak akan memperkosamu kok... Cumaaan... Hehehe.... Taulah Neeeng... “
“Cumaan... Tolong bantu kita-kita donk Neng....” Jawab Rahman yang kemudian mengikuti apa yang Kasep lakukan, membuka resleting celananya dan mengeluarkan batang kelaminnya yang ternyata sudah begitu keras.
“Astaga Mas....” Kaget Citra sambil menutup mulutnya. “Besar banget....” Desah Citra ketika melihat pentungan hidup Rahman. Walau tak sepanjang p3n15 Kasep, namun p3n15 satpam itu terlihat jauh lebih gemuk dan besar dari milik suaminya. Begitu panjang dan cantik dengan kulit yang berwarna putih kekuningan. Bersih, tanpa urat dan rambut sedikitpun. Benar-benar halus mulus, mirip pentungan.
“Kenapa Neng....? Kaget ya ngeliat.......K0nt*l....? Hahaha....” Celetuk Rahman sambil menepuk-tepukkan batang p3n15nya ke tangannya, mirip seorang satpam yang sedang mempermainkan tongkat pentungannya.
“Kamu tinggal milih sih Neng... Mau aku bawa kekantor buat dijadikan berita...? Atau... Aku laporin ke suamimu.... Atau ... Aku kasih hukuman karena kamu sudah bertindak asusila di tempat umum...?” Tanya Rahman sambil terus menepuk-tepukkan batang p3n15nya yang besar ke tangannya.
“Jangan Mas.... Jangan laporin aku kesuamiku...”
“Loooh.... Kenapa Neng...? Khan biar suamimu tahu kalo istrinya tuh..... Sebenernya suka k0nt*l orang lain... Hahahaha....” Goda Yadi yang juga ikut-ikutan kedua rekannya, membuka seragam penjaga counternya hingga telanjang bulat. Mungkin karena gemuk, p3n15 Yadi tak sepanjang kedua rekannya tadi, namun, memiliki diameter terbesar diantara mereka berempat.
“Eennnggg..... Jangan Mas......”
“Jadi gimana nih Neng....? Neng mau dihukum....? Atau gimana....?” Tanya Banu, pria terakhir yang juga dengan PDnya, ternyata sudah melucuti seragam parkirnya hingga telanjang bulat. Dan tanpa malu-malu mengocok p3n15nya yang sudah tegang dengan santai.
“Astaga.......” Pekik Citra ketika melihat p3n15 Banu. P3n15 Banu memiliki bentuk yang unik. Batangnya sedang, tak begitu panjang, namun ukuran kepala p3n15nya begitu besar, malah sepertinya itu adalah kepala p3n15 terbesar yang pernah Citra lihat selama ini, “Nggg.... Jangan Mas....”
“Udaaah... Neng mau ya mbantuin kami-kami....” Rayu Banu, “Pasti puas kok Neng... Dijamin....Hehehehe...” Tambahnya lagi sambil meremasi testis besarnya.
“Jadi...? Mau ya Neng... Bantuin kita-kita....?” Tanya Rahman sambil mengamit tangan Citra dan meletakkannya pada batang p3n15nya. Tangan mungil Citra terlihat begitu kecil jika dibandingkan dengan p3n15 besar Rahman. Perlahan, satpam itu membimbing tangan Citra untuk segera bergerak naik turun, mengocoki batang p3n15nya.
“Nngggg......” Citra tak mampu menjawab apapun, ia hanya berpikir cara terbaik untuk dapat menghindar dari serangan keempat pria mesum ini. Namun, sekeras apapun usaha Citra, sepertinya tak ada cara apapun untuk dapat menghindar “Kepalang tanggung... Kalo udah basah nyebur aja sekalian....” Batinnya.
Dan tak lama kemudian citrapun menganggukkan kepalanya.
“Hahahahaha...pilihan yang bagus Neng.....” Ucap Rahman singkat sambil mendekatkan bibirnya kearah bibir Citra. “Cup..... Udaaaahhh.... Nikmatin aja ya Neng.... Cup....” Cium Rahman pada bibir mungil Citra, yang kemudian melumatnya dengan penuh nafsu.
Tangan kanan Rahman kemudian merayap ke payudara kiri Citra dan menarik turun dressnya hingga sebatas perut.
SREEEETTT
“Wuuuiiidiiiihhhh.... Busyeeeetttt.... Tetekmu jumbo banget Neng....Kenyal dan anget....” Puji Rahman yang kemudian melucuti payudara kanan Citra. “Pasti ini tetek udah berisi asi ya Neng...?” Tanya satpam itu sambil mulai memilin-milin puting payudaranya.
“Ssshh....” Lenguh Citra karena merasakan salah satu titik kelemahannya dipermainkan oleh satpam mall ini. “Pelan-pelan Maass....”
Sambil terus melumat lidah Citra, Rahman pun mulai meremas dan memilin puting payudara wanita hamil itu dengan perlahan.
“Eeehhmmm.... Pelan-pelan Mas.....” Desah Citra ketika merasakan gejolak birahinya perlahan muncul akibat remasan dan pelintiran puting payudaranya.
Terlebih ketika Rahman mulai mengenyoti payudara Citra, membuat istri marwan itu semakin kelojotan.
“Ckckckck..... Adik iparmu ganas juga ya Neng.... Cupang tetekmu sampe banyak gini....” Kata Rahman sambil tak henti mengenyot payudara Citra, “Pasti dia puas banget tuh....”
“Ehhhmmmm.... Sssshhhh....” Lenguh Citra sambil mulai mengusap-usap kepala Rahman.
Rupanya, Citra mulai merasakan gairahnya kembali naik oleh remasan Rahman. Karena tanpa disarainya, istri Marwan itu mulai cuek ketika tangan Rahman mulai melucuti dressnya. Dan karena model dress Citra berbentuk kemben, tangan mesum Rahman sama sekali tak merasakan kesulitan yang berarti.
SREEETTT
Dress mini itupun akhirnya melorot kebetis Citra dan jatuh kelantai.
“Wwwuuuuuuiiiiihhhhhhhh.... “ Sorak keempat pemuda mesum itu hampir berbarengan.
Walau keempat pria itu sudah sering melihat tubuh wanita telanjang, tapi baru pertama kali ini mereka ngeliat tubuh telanjang yang semulus milik Citra. Terlebih melihat perut hamil dan payudara Citra yang menggantung indah, keempat pria itu seketika bagaikan singa-singa lapar yang mendapatkan suguhan daging siap santap.
Tanpa ada yang memberi aba-aba, mereka serempak mendadak maju mengerubungi Citra dan mulai menjamahi setiap lekuk tubuh wanita cantik itu. Dengan badan yang sudah bugil dan p3n15 yang sudah berdiri tegak, keempat pria itu saling berpandangan dan menyeringai. Tak pernah sekalipun mereka membayangkan jika pagi itu mereka bak mendapatkan durian runtuh karena akan segera menikmati tubuh mulus Citra.
“Coba rebahan dilantai Neng... Trus buka kakimu....” Pinta Rahman sambil menidurkan tubuh telanjang Citra diatas lantai kamar mandi dan kemudian merentangkan paha Citra lebar-lebar, “Nikmatin aja ya Neeeng... Hehehe....”
Dengan sigap, jemari Rahman pun mulai mengulik bibir v461n4 Citra sambil sesekali menguaknya lebar-lebar, membuat sisa 5p3rm4 muklis yang masih ada didalamnya mengalir keluar.
“Busyeet deeehh Man.... Si Neng ini udah bunting tapi kayaknya.... Lobang m3m3?knya sempit banget yaa... Masih keliatan rapet banget.... “ Kekeh Kasep yang ternyata mengamati liang v461n4 Citra dari dekat, “Lubangnya..... Kecil bener.... “
“Mirip lobang perawan yak Sep...?” Tanya Banu...
“Ah... kaya pernah main ama peraawan aja Nu...?” Goda Yadi, “ Dia kan punya suami masa lobang m3m3?k masih keliatan rapet....?”
“Sini... Lihat aja sendiri kalo gak percaya Yad... “ Kata Kasep.
Buru-buru ketiga teman Rahman segera berjongkok didepan tubuh Citra. Dan dengan tanpa mengedipkan mata sama sekali mereka mengamati lubang kemaluan Citra yang masih mengeluarkan 5p3rm4 muklis.
“Ckckckckkckck... Iya.... Sempit bener ya...? Rapet banget kayanya.....” ketiga orang itu berdecak kagum setelah menyaksikan lobang v461n4 milik Citra yang betul-betul kecil seperti ngga pernah di terobos p3n15 sama sekali
“Ya khaaaan....? Betul khan apa yang aku bilang.... Sempit banget khaaaannn....?” Kata Kasep
“Suami Neng impoten ya Neng...?” Tanya Banu.
“Nnnggggg......”
“Nggak apa-apa kok Neng... Ngaku aja... Khan kalo emang bener impoten, kita-kita mau bantuin...”
“Bener-bener-bener.... “ Sahut Kasep, “Masa punya istri semok nan menggoda gini gak pernah dipakai...”
“Ssssttt.... Dasar lelaki kampungan.... Kaya nggak pernah liat m3m3?k bagus aja... Udah-udah... Kalo kelamaan ngobrol gini... Bisa-bisa keburu tutup nih Mall... “ Kata Rahman yang dengan sigap mulai bersimpuh di depan selangkangan Citra. “Sekarang, kalian maenin dulu aja tuh tetek.... Aku mau maenan dulu ama m3m3?k si Neng ini.... K0nt*lku udah nggak tahan lagi....” Kata Rahman sambil mengarahkan batang p3n15nya ke liang v461n4 Citra.
Dan dengan sedikit tekanan, Rahman segera menyelipkan kepala p3n15nya yang besar ia kebelahan v461n4 Citra.
CLEEEEP,
“Ooohhh.... Ssssshhh... Aampuuuunnnn..... Pelan-pelan Mass... Sakiiittt...”
“Huuuoooohhhh... Sempit bener cuiiiyy..... Kok bisa gini ya Neng....?” Tanya Rahman iseng sambil meneruskan tusukan batang p3n15nya, “Padahal tadi khan Neng baru aja dient*tin yaa... Tapi kok bisa m3m3?k Neng masih berasa seret gini sih.... Uuuuggghh.... Sumpah.... Gigitan m3m3?kmu masih berasa bangeeet.....” Oceh Rahman yang walau hanya kepala p3n15nya baru saja masuk dan menghilang ditelan oleh jepitan v461n4 Citra, sudah dapat merasakan kenikmatan jepitan liang v461n4 tanpa bulu itu.
“Uuuhhhh... Pelan-pelan masss....” lenguh Citra sambiil mendorong tubuh gempal Rahman menjauh.
“Busyeeetttt..... Ooooogghhh.... Gilaa..... M3m3?kmu bener-bener rapet Neeeng...” Lenguh Rahman ketika merasakan jepitan v461n4 Citra yang semakin ketat menjepit kepala p3n15 besarnya.
“Ahhh.. ng3n**t kau Man... Bikin aku nggak kuat nahan s4ng3 aja....” Kata Kasep yang kemudian berjongkok di dekat kepala Citra dan berusaha menjejalkan batang p3n15nya ke dalam mulut Citra.
“Ngggghhh... Jangan Maasss....” Tolak Citra begitu melihat batang p3n15 yang tak beraturan milik Kasep mulai menguak mulut mungilnya.
“Ssshh.... Udaaahh.... Neng diem aja.... “ Goda Kasep sambil terus menyodorkan batang p3n15nya yang berwarna hitam legam, “Ayo mangap... Aaaaaakkkkkkk....”
Citra yang tak berdaya, hanya bisa menggoyangkan kepalanya kekiri dan kekanan, berusaha menghindar dari p3n15 Kasep yang terlihat jorok itu. Namun, apa daya. Posisinya yang rebah pada punggung sama sekali tak menguntungkannya. Akhirnya, mau tak mau, p3n15 Kasep itupun akhirnya berhasil masuk juga kedalam mulut Citra.
“Gggggluupp..” Seketika, aroma memabukkan menyengat indra penciuman di hidung Citra. Membuat wanita cantik itu semakin gelagapan saat p3n15 panjang Kasep menerobos mulutnya.
“Ooohhh.... Ayolah Neng... Emut-emut dikit k0nt*lku ini... Neng gak usah malu-malulah... Mumpung kita masih banyak waktu.... Hehehe...” Kekeh Kasep saat berhasil memasukkan p3n15 panjangnya ke dalam mulut Citra. “Ooohhh... Angeet....”
“Enak ya Sep....?” Tanya Rahman yang sedang sibuk memompa batang p3n15nya pada v461n4 Citra.
“Huuuoooohhh..... Enak banget Man.... “
“Sama nih... M3m3?k Neng ini bener-bener rapet banget.... “ Puji Rahman, “Eeeehh.. Bisa ngenyot pula... Hehehe... Lihat Sep... K0nt*lku seperti diremas-remas sama m3m3?k sempit ini...”
“Hehehehe... Iparmu pasti beruntung banget ya Neng....? Punya kakak ipar seperti kamu...” Lenguh Rahman yang kemudian menghajar v461n4 Citra keras-keras dengan gempuran batang p3n15 cantiknya.
Melihat kedua rekan kerjanya sudah mulai menikmati sajian tubuh wanita hamil yang ada dihadapannya, mmu tak mau membuat Banu dan Yadi mulai panas juga. Tak lama, kedua lelaki itu pun mulai ikut-ikutan mengambil keuntungan.
Bergantian, Banu dan Yadi meremas dan menghisapi payudara besar Citra. Bahkan, kedua lelaki itu meminta Citra supaya segera mengocok p3n15 mereka dengan kedua tangannya yang bebas.
“Iya gitu Neng... Ayo kocokin k0nt*lku..... “ Lenguh Banu yang disambung dengan desahan Yadi, “Kocok yang kenceng ya Neng....”
Diserang oleh keempat lelaki ini, entah mengapa, Citra sama sekali tak merasakan keberatan sedikitpun. Malahan ia berpikir jika hal itu bisa dijadikannya sebagai kesempatan untuk bisa mendapat kenikmatan dari empat batang p3n15 mereka.
Tapi, karena keempat orang itu bukanlah orang yang Citra kenal, maka dari itu, Citra tetap pura-pura berusaha menolak atas perlakuan kasar mereka berempat.
“Hangaan Maas.... Hangaaann.....” Lenguh Citra dengan mulut penuh p3n15, setiap kali ia merasakan keenakan yang amat sangat dari perkosaan kilat itu.
Tak ingin terlihat ngarep. Mungkin hal itu yang ingin Citra perlihatkan kepada keempat pemerkosa itu. Oleh karenanya Citra tak henti-hentinya menggeleng-gelengkan kepalanya, seolah menolak perlakuan kasar mereka berempat.
“Man... Gantian dooong....” Pinta Banu kepada Rahman.
“Bentaran ah.... Masih nanggung banget ini....” Tolak Rahman.
“Sep.... Aku juga pengen diisep-isep gitu....” Pinta Yadi pada Kasep.
“Yaelah.. Bentaran dikit napa sih.....” Tolak Kasep juga.
Karena berulang kali Yadi dan Banu mendapat penolakan dari kedua rekannya yang sedang asyik menikmati jatah tubuh Citra, mereka berdua pun mulai gemas. Walhasil, Yadi dan Banu memperlakukan kedua payudara besar Citra dengan sangat kasar.
Mereka seringkali meremas kuat-kuat daging yang tumbuh didada Citra sembari sesekali menampar-nampar. Mirip seperti sedang membuat dodol. Sehingga tak lama kemudian, payudara Citra yang semual sudah merah akibat cupangan mulut Muklis, semakin berwarna lebih merah lagi.
Kedua puting payudara Citra pun tak luput dari perlakuan kasar mereka. Kedua puting payudara Citra itu terlihat makin mencuat keras akibat perlakuan Yadi dan Banu yang sering kali menarik-tarik puting itu dengan menggunakan gigi dan mulut mereka.
“Aaaahhh... Haammmpuuunn Maaasss.... Haaampuuunnnn.....” Jerit Citra sia-sia tanpa mendapat perhatian keempat pemerkosa itu.
Begitupun dengan Kasep. Ia juga berulang kali memukul-mukulkan batang p3n15nya pada bibirnya Citra dengan kasar. Tak jarang ia juga menyodok-nyodokkan batang p3n15nya dalam-dalam hingga membuat wanita hamil itu gelagapan kehabisan nafas.
Namun anehnya, Citra sama sekali tak keberatan, malahan ia semakin merasakan sebuah kenikmatan tersendiri ketika menerima perlakuan kasar Kasep.
Tak berbeda dengan Kasep, Rahman yang melihat keberingasan ketiga teman kerjanya pun terlihat mulai sadis. Ia semakin mempercepat tusukan-tusukan p3n15nya yang berukuran besar itu pada v461n4 Citra, tanpa menyadari jika wanita yang sedang ia setubuhi itu sedang hamil. Rahman memperlakukan v461n4 Citra begitu kasar, bak memperlakukan v461n4 pelacur murahan.
PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK
“Gggaaaaggg... Cuuiihhh.... Sssshh....Hudah Maaas.... Huudaaaahhh.....” Lenguh Citra disela-sela tusukan p3n15 Kasep
“Sssshhh... Udaaah... Nikmati aja Neeeng....” Desah Rahman sambil tak hentinya membombardir v461n4 Citra yang semakin licin.
“Hentikaan Maasss...... Hangan...... m3m3?k aku sakiitt Masss.... Holoongg hentikan..... Hampuuuunnn.... “ Lenguh Citra berpura-pura merintih kesakitan.
PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK
“Ooohhh... Sssshhh... Nikmain aja Neng.... Nikmatin.... Hehehe” Kekeh Rahman sambil terus-terusan menabraki v461n4 Citra dengan pinggulnya. “Oooohhh.. Neeeenggg.... M3m3?kmu benar-benar enak... Belum pernah aku nikmatin m3m3?k yang seenak punyamu ini Neng..” Dengus Rahman sambil merem melek keenakan
“Bener Man.... Kayaknya Neng ini l0nt3?k profesional... Mulutnya juga enak banget... “ Ucap Kasep sambil terus terusan menjejalkan seluruh batang p3n15nya ke mulut Citra.
“Man.. Gantian yuk.... K0nt*lku juga pengen ngerasain jepitan m3m3?knya nihhh....” Celetuk Kasep.
“Iya Man.... Gantian doong... Emang kamu aja yang bisa enak ngerasain jepitan m3m3?knya Neng ini....? Aku juga pengen....” Sambung Yadi
“Hooh Maaan... Aku juga pengen niihh... .K0nt*l ku udah ngaceng banget.. Pengen masuk ke dalam m3m3?knya... “ Kata si Banu yang terus-terusan menyupangi puting payudara Citra, “Bosen nih ngisepin tetek mulu... “
“Iye iyeee.... Sabar...” Gerutu Rahman, “Temen kok nggak pernah bisa ya ngelihat aku seneng....” Ucap Rahman yang kemudian menyetubuhi wanita hamil yang ada didepannya itu lebih kasar daripada sebelumnya.
PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK
“Ah ah ahhh... Aampun Mass.... Ampuuunnn....” Erang Citra, “Pelan-pelan nyodoknya Masss.... M3m3?k aku..... Saaakiittt...”
“Sssshhhtt... Diem aja kamu Neng.... Dieeem.... Kalo sedang dient*t tuh dirasaaainnn.... Dinikmatiiiinnn.....” Saran Kasep sambil menjejalkan batang p3n15nya dalam-dalam ke mulut Citra.
“Ssssshhh.... Tapi pelan-pelan Maaassss..... Aaaahhhh.... Gaaagg gaaagggg..” Lenguh Citra akibat sodokan p3n15 Kasep pada mulut dan tenggorokannya.
Akibat nafsu Kasep yang sudah begitu tinggi, ditambah kuatnya cengkeraman otot tenggorokan Citra, membuat petugas kebersihan Mall itu tak mampu lagi menahan gelombang orgasmenya. Seketika tubuh kurus itu bergetar hebat.
“Aaaahh... Ng3n**t ng3n**t ng3n**t.... Aku duluan Nennggg... Aku mau ngecrooottt duluan...” Jerit Kasep sambil menghantamkan pinggulnya pada mulut Citra. Membenamkan batang p3n15nya yang panjang itu kedalam mulut istri Marwan. Sampai-sampai, pangkal p3n15 Kasep yang berambut itu menyentuh tepat pada bibir mungil Citra. “Ngeeentoooott.... Neengg.... Terima pejuhku Neeeng..... “
CROT CROOT CROOCOOOT...
5p3rm4 panas Kasep pun langung muncrat di dalam mulut Citra
“Huuoooohhh... enak check here banget Neng isepan mulutmu...” jerit Kasep keenakan sambil menekan batang p3n15nya dalam-dalam kemulut Citra.
GAAAAGGG...., “ Erang Citra gelagapan saat p3n15 Kasep itu masuk lebih dalam hingga menyentuh anak tekaknya, “Uhuk uhuk uhuuukk...”
“Nengg... Aku ngecrot Neeengg.... Uooooh.... Telen pejuhku Neng.... Telen seemuuaaanyaa.... Ooohh..... Ooohh....” Raung Kasep sambil terus-terusan menekan batang p3n15nya untuk dapat merojok kerongkongan Citra lebih dalam.
.
“GAAAGG... Uuhuuk uhukk uhuk... GAAG... GAAAG.... Uhuuk...uuhk ..” Citra berulang kali tersedak ketika kerongkongannya diterjang 5p3rm4 dan batang p3n15 Kasep .
“Ooohh enak ya Seep...?” Celetuk Rahman begitu melihat rekan kerjanya mengejang-kejang keenakan.
“Hiya man... Sumpah... Mulut Neng ini kaya m3m3?k....”
“Shhhh.... Kampret.... Ngeliat k0nt*lmu ngecrot... Bikin aku pengen ngecrot juga.... “ Erang Rahman, “Aku juga udah gak tahan lagi nih Sep... ..Oohh... Aku juga mau ngecroott di m3m3?k si Neng ini... Aaah.... Ngentoooot.... Neng... Aku maaau ngeeecrooootttt Neeeeng.... Aku mau NGECROOOT.....” Teriak Rahman lantang sambil mempercepat sodokan p3n15 gemuknya di v461n4 Citra..
PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK
“Huuuoooohhh Neeeeng... Aku nggak tahaaaaannnn laaagiiii..... NGEEENTOOOOTTT..... “
PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLA
CROT CROT CROOOT...
Semburan lendir panas Rahman pun tak lama kemudian langsung memenuhi liang v461n4 Citra. Bahkan saking banyaknya, sampai-sampai tak sedikit lendir itu yang tak tertampung di dalamnya. Lendir-lendir itu membludak keluar seiring tusukan-tusukan terakhir p3n15 cantik Rahman pada v461n4 Citra.
Dan setelah puas menyetorkan seluruh persediaan 5p3rm4 yang ada di dalam kantung 5p3rm4 mereka, Rahman dan Kasep mencabut batang-batang p3n15nya dari mulut dan v461n4 Citra.
PLOOOP
“Uhhh... pelan-pelan nyabutnya mas....m3m3?k aku ngilu....” sindir Citra sembari langsung mengusap bibir v461n4nya yang seketika mengeluarkan sisa-sisa 5p3rm4 yang tak tertampung di liang rahimnya.
“Hehehe.... m3m3?kmu memang enaaaakkk banget Neng.... “ Sindir Rahman sambil mengamati ulah jemari Citra yang mengorek-korek 5p3rm4nya keluar dari dalam lubang sempit v461n4nya
“Eh Man.... gantian dooonk.... kita juga pengen ngerasain jepitan m3m3?k si Neng dong,” Kata Yadi tiba-tiba sambil menepuk pundak Rahman.
“Heeiiitt.... enak aja.... “ Sergah Banu, “Aku duluan laah yang harusnya ng3n**tin m3m3?knya si Neng ini... Kamu terakhir aja siiiihhh..... “ Lanjut Banu sembari mendorong tubuh Rahman dari selangkangan Citra dan buru-buru memposisikan tubuhnya tepat di depan v461n4 Citra.
“Waah.... Masa aku harus yang terakhir siiihh.... “ Gerutu Yadi
“Hehehe... Sekali-kali napa sih Yaad.... “ Celetuk Banu, “Atau.... Gimana kalo kita garap aja kedua lubang si Neng ini bareng-bareng...?”
“Baeng-bareng gimana....?”
“Aaaah cupu.... Ya bareng-bareng ng3n**tinnya... Kaya di filem-filem bokep itu looh.... K0nt*lku ng3n**t m3m3?knya.... Trus k0nt*lmu ng3n**t bo’olnya... aku yakin rapetnya bo’ol si Neng ini lebih menggigit daripada m3m3?knya....” Jelas Banu
“Wah....Tumben idemu boleh juga tuh.... Pasti bo’ol si Neng ini terasa rapet banget ya....?” Kata Yadi sumringah.
Tanpa basa-basi lagi, Banu dan Yadi segera memposisikan tubuh mereka menggantikan Kasep dan Rahman. Banu yang bertubuh besar, mengamit tangan Citra supaya berdiri, dan dengan sigap iapun jongok didepan v461n4 legit yang terpampang di depan wajahnya.
“Eh Mas.... Mas mau apa...?” Sergah Citra ketika ia melihat wajah jelek Banu maju kearah v461n4nya. Dan tanpa basa-basi lagi, Banu segera mengecupi v461n4nya.
“Mau nyeruput m3m3?kmu Neng... Hehehehe....” Ucap Banu yang kemudian memonyongkan mulutnya dan mulai menjilati v461n4 Citra dengan buas, tak peduli jika v461n4 wanita berperut besar itu baru saja dimuntahi oleh 5p3rm4 Rahman, “Sluuurrrppp.... Cup cup cuppp....”
.”Hoooossshhh.... Ooohh... Maaasss.... Geliiii.....” Erang Citra sambil meremasi rambut Banu.
“Wes wes wes.... Ayo buruan jongkok Neng.... Cepet dudukin k0nt*l Banu....” Celetuk Yadi yang sepertinya tak tahan melihat tubuh Citra menggelijang-gelijang keenakan ketika menerima hisapan mulut Banu.
Sembil memegang pundak Citra, Yadi segera memposisikan tubuh dan v461n4 sempit Citra diatas p3n15 rekannya. Banu yang berada dibawah v461n4 Citra pun buru-buru merebahkan tubuhnya sambil mempersiapkan batang p3n15nya keatas.
Citra yang sudah merasa keenakan pada v461n4nya, segera saja menurunkan tubuhnya dan meraih batang p3n15 Banu. Kemudian dengan sigap, wanita hamil itu lalu mengarahkan kepala p3n15 Banu ke lubang sempit v461n4nya
“Sekarang... Ayo Neng.... Lebarkan m3m3?kmu.... Lahap habis k0nt*lku...” Ucap Banu dengan sembari mulai menekan tubuh hamil Citra kebawah
SLEP...
Segera saja, kepala p3n15 gemuk itupun ambles. Terjepit oleh sempitnya v461n4 Citra yang duduk diatas selangkangannya.
“Sssshhh.....Ehhhmmmm.... Maasssss....”
“Kenapa Neng...? Henak hyaaa?” Bisik Yadi ditelinga Citra.
Ehhhmmm... Sshhhh.... “ jawab Citra sambil mengangguk pelan.
“Naaah... kalo kamu udah berasa enakan sekarang giliran aku yaaaaaa....? Aku juga udah gak tahan pengen ngerasain sempitnya liang anusmu.... Hehehe....” Kekeh Yadi sambil mendorong tubuh Citra yang sudah tertancap p3n15 Banu untuk lebih condong kedepan.
“Busyet Yaaadd... M3m3?k si Neng ini bener-bener rapet banget Yaad.... “ Racau Banu ketika batang p3n15nya merasakan goyangan v461n4 Citra, “Iya Neeeng... Terus seperti itu... Ulek terus k0nt*lku Neng... Pelintir-pelintir pake m3m3?k sempitmuuu.... Ooohh... Enaaakk...”
“Nu.... Aku mulai yak.... ?” ucap Yadi singkat “Neeng... rebahan maju dong.... “
“Eeeh... Mas mau apa Mas....?”
“Aku mau kobelin bo’olmu dulu Neng... Biar nanti liciiiinnnn... Hehehe....JUH.....” Ucap Yadi yang segera meludai jemari tangannya dengan air liur kemudian mengoleskannya di lubang anus Citra yang masih mengkerut rapat.
“Sshhh.... Masss..... Jangaaannn Mas.... Bo’olku kotor...” Rintih Citra sembari mencoba menjauhkan jemari Yadi dari liang anusnya.
“Sssttt... Uuudaaaah.... Ngga usah nolak Neng... Nanti pasti enak kok.... Hehehe....” rayu Banu sembari sesekali bertindak nakal. Menusukkan jemarinya ke lubang anus Citra.
“Uuuhh.... Jangan Mas... jangan....” Tolak Citra sembari berusaha bangkit dari posisi rebahannya, “Jangan tusuk bo’ol akuuu....”
“Ssssttt.... udah ah... jangan nolak mulu....” Ucap Yadi gemas “Banu.... Tolong pegangin badan si Neng biar nggak bangun-bangun yak... Aku udah nggak tahan lagi.... Hehehe....” Tambah Yadi yang dengan segera menyelipkan p3n15 panjangnya lobang anus mungil Citra.
“Jangan Masss.. Jangaaann....Sakiiittt....” Rintih Citra yang tak mampu berbuat apa-apa karena kedua tangannya digenggam Banu..
“Heeeggghh... Jangan dilawan Neng.....” Rayu Yadi sembari terus menerjang maju, mencoba menyodokkan batang p3n15 panjangnya kedalam liang anus Citra,” Bentar lagi pasti enak kok Neng.... Jangan dilawan....”
“Ampuuunnn.... Sakit Masss... Sakiiitttt.... “ Jerit wanita hamil itu sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
CLEEEPPPP
“Ooohhh.... Yeeeeeeesss.... “ Jerit Yadi ketika kepala p3n15nya berhasil menyeruak masuk, menembus pertahanan sempit otot anus Citra. “Bentar lagi pasti enak kok Neng...” tambahnya lagi sembari mulai menghentakkan pinggul kurusnya kuat-kuat
“Eeehh... Mmmmmhhh.... Cabut Mmaaasss.... Ssssakit....” Lenguh Citra sambil terus-terusan menggelengkan kepalanya. Walau Citra sudah terbiasa menerima tusukan batang p3n15 yang jauh lebih besar daripada milik Yadi, namun tak mungkin jika ia harus menampilan wajah keenakannya didepan mereka.
“Aduuuhh.... Ampun maasss... Saakiiit.... Ssshhh.... Sakit masss....” Rintih Citra berpura-pura kesakitan, “Cabut Mmaass.... Cabuuuut.... Pantatku Sakit Maaass.... Ooohh.... Ampuuunnn....”
“Wuuih.... Banuuu.... Bener-bener enak ini bo’ol.... Asli... Bo’olnya... Rapetnya... Enaknya... Banget banget banget.... Hehehe....” Puji Yadi sambil merasakan nikmat yang teramat sangat pada batang p3n15nya, “Giiillaa Nuuuuu... Kayanya ini bo’ol bisa ngempot-empot juga niiiiihhh.... Ngempot kenceng kaya bo’ol ayam......Heheheheehe.... Ga rugi juga deh dapetin bo’ol rapet si Neng ini .... hehehehe....” Racau Yadi keenakan.
Dengan kedua tangan memegangi pinggang gemuk Citra, Yadi yang ada dibelakang tubuhnya segera memaju-mundurkan tubuhnya dengan cepat. Begitu pula dengan Banu yang ada dibawah, ia juga terus-terusan menghajar v461n4 Citra tanpa henti.
PLAK-PLAK PLAK-PLAK PLAK-PLAK PLAK-PLAK PLAK-PLAK PLAK-PLAK
Kedua batang Banu dan Yadi keluar masuk di dalam lobang v461n4 dan anus Citra yang sempit. Menghajar kedua lubang bawah Citra habis-habisan.
PLAK-PLAK PLAK-PLAK PLAK-PLAK PLAK-PLAK PLAK-PLAK PLAK-PLAK
Bagaikan piston, kedua batang p3n15 Yadi dan Banu keluar masuk di kedua lobang Citra dengan cepatnya.
“M3m3?k Neng ini rasanya bener-bener enak banget Yaadd.... Wuueenaaaakkk.... Sluuurrpp... Sluuurrpp... Cuuuppp.... “ Lenguh Banu sembari sibuk menyedot-sedot payudara besar Citra yang tepat bergelantungan di depan wajahnya. Tak lupa, kedua tangannya juga ikut meremas-remas kedua bulatan daging wanita hamil itu keras-keras.
Merasa perlakuan kasar Banu pada titik kelemahannya, Citra pun merasa keenakan. Dan pelan-pelan, ia merasakan jika gelombang orgasmenya mulai mendekat.
“Ssssshhh.... Oooohhh..... Mmaaassss..... Maasss.... Ooohh... Ooohh... Ooohh...”
“Gimana rasanya dient*t oleh dua k0nt*l Neng....? Enak banget ya....?” Tanya Banu.
“Ho’oh.....” Jawab Citra keceplosan.
“Tuuuhhh khan.... Bener.... Enak khan Neeeng....”
“Eehh... Anu... Aampun Maaassss.....Sakit..... Aamppuuuunnnn..... “ Rintih Citra yang masih berpura-pura kesakitan padahal dia merasakan enak yang luar biasa disetubuhi oleh dua batang p3n15 yang kasar dan cepat.
“Katanya nggak mau disodok di bo’ol Neng...?” Celetuk Yadi yang masih menggempur liang anus Citra, “Tapi kok sekarang malah ikutan goyang...?”
“Ya pasti si Neng sedang keenakan Yad.... Neng binal ini pasti suka.... Bilangnya nggak mau diperkosa... Tapi nyatanya udah punya suami juga masih minta dient*tin adik iparnya....”
“Ssshh.... Ampuun baannggg.... .Ampuun... Jaangann perkosa saya Baaaang.....Sakit.” Kata Citra yang masih tak mau mengakui kenikmatan ketika menerima perlakuan kasar Yadi dan Banu.
“Iya deeehhh.... Kami nggak bakal perkosa lagi....” Kata Yadi yang tiba-tiba menghentikan sodokan kasar p3n15nya pada dubur Citra, diikuti oleh Banu yang juga menghentikan tusukan-tusukan brutal pada v461n4nya.
Namun, walau tak melanjutkan tusukan-tusukan kasarnya, Banu dan Yadi tetap saja tak menghentikan godaan pada aurat tubuh Citra. Banu tetap mencucupi payudara dan puting Citra. Dan Yadi tetap menowel-towel klitoris Citra. Akibatnya, wanta hamil yang sedang dihimpit oleh kedua lelaki yang sama sekali tak ia kenal itu bimbang. Antara meneruskan akting pura-pura menolak atau mengakui kenikmatan yang ia terima.
Akhirnya, Citra tak tahan lagi. Perlahan ia mulai menggoyang-goyangkan sendiri pantatnya, mencoba meraih kenikmatan dari dua batang p3n15 yang masih menancap pada dua lubang bagian bawah tubuhnya.
“Looohh.... Neeeeng... Kalo minta jangan diperkosa.... Kok pinggul Neng goyang-goyang sendiri...?” Tanya Yadi
“Ehhh... Ennnggg.... M3m3?k aku ngilu mas....Pengen lepas dari k0nt*l-k0nt*l mas....” Bohong Citra
“Hahahaha.. Nggak usah pura-pura lagi lah Neeeng.... Aku tahu kok kalo Neng suka ama k0nt*l-k0nt*l kita... Hahahaha....” Goda Banu sambil terus menggelitik puting payudara dengan lidahnya.
“Hahaha... Yaudah Yad... Ayo kita kasih Neng ini pengalaman ng3n**t yang nggak bakalan dia lupain..Kita hajar lubang-lubang cantiknya dengan k0nt*l kita.... Sampai mall tutup... hahaha....”
“Haaahh.... Jangan Masss.. Aampuuuunnnn.... Jangan perkosa aku laaagiii.....”
“Hahahaha... Iya deh Nenng.... Iyaaa.... “ Kata Yadi yang tiba-tiba menggerakkan tubuhnya maju mundur degnan kecepatan tinggi. Membuat batang p3n15nya menggempur lubang anus Citra dengan cepat. Bahkan saking cepatnya, muncul buih berwarna keputihan yang keluar seiring tusukan p3n15nya pada liang anus Citra.
“Kita nikmatin tubuh montok ini sampe besok yuk Yad.. Sampai kita puaaasss...” Ucap Banu.
“Aduh.. Baaang... Sudaahh... Ssuddahh....Aampuun.. Tolong hentikan Baang... Aaamppuunn.” Citra merintih pura-pura kesakitan padahal sedang merasa keenakan di genjot oleh batang-batang p3n15 Banu dan Yadi.
“Aaaaah... Neng... Kalo enak bilang aja enak Nenng.... “ Celetuk Kasep yang ternyata p3n15nya sudah kembali menegang, karena melihat kenakanal wanita hamil itu.
“Sep... Biar mulut si Neng ga berisik... Masukin aja k0nt*lmu kedalam mulutnya... Biar si Neng ini makin ngerasa keenakan.... Ya nggak Neng...?” Kata Banu sambil mengerang keenakan.
“Eh iya.. Bener juga....” Sadar Kasep , “Ayo Neng... Buka mulutmu....”
Merasa tak mampu berbuat apa-apa, Citrapun membuka mulutnya. Membiarkan batang p3n15 Kasep untuk kembali menikmati salah satu lubang di tubuhnya.
“Aaaaaaa... “
“Wanita pintaaaar.... Kamu emang istri penurut....” Kata Kasep yang buru-buru menjejalkan batang p3n15nya dalam-dalam ke mulut mungil Citra. “Nurut... Tapi mirip L0NT3?K... Hahaha....”
“GAag Gaag Gaaag.....” Suara mulut Citra ketika menerima sodokan kasar p3n15 Kasep .
Disertai oleh ludah yang mengalir keluar, membuat Kasep semakin membabi buta. Menyetubuhi mulut mungil Citra bak menyetubuhi v461n4 sempitnya.
“Bussseeettt Yaaad.... Mulut Neng ini juga Enak.... Sempit abis...” Racau Kasep sambil merem melek keenakan, “ Gak mulut... Ga m3m3?k... Keduanya sama-sama legit.... Hahaha...”
“Oooh.. Anjriiiitttt.... Yaaad.... Aku nggak sanggup lagi.... Yaaad...” Seru Banu sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, “M3m3?k Neng ini bener-bener enaaak.. Aku nggak bisa nahan buat nggak ngecrot nihhh... Ooohh... Ooooohhhh.... Enaaaknyaaaa....”
“Sama Nuu... Ngeliat kebinalan Neng ini... Aku juga pengen... Oooohh... Ngecrrroooottt....”
Berdua, Banu dan Yadi segera mempercepat sodokan tubuhnya. Menyetubuhi wanita hamil yang ada dihadapannya bak pelacur murahan.
“Ooohh.. Ooh.. Gaag.. Gaag... Helan-helan Maas... Gaag... Gaag... “ Potong Citra yang menerima perlakuan kasar Banu dan Yadi, “Helan-helaaan... Hadan haku hakit hemuaaa Mas... Haakiittt... Ooohh.... Ohhh...”
“Sakit apa enak Neng...?” Sahut Kasep sembari terus menusukkan batang p3n15nya dalam-dalam di mulut Citra. Ikut-ikutan menyodokkan batang p3n15nya dengan brutal.
“Aku mau keluar Yaad....” Racau Banu, “Aku udah nggak sanggup laagii... Oooohh...”
“Aku juga... Sumpah... Bo’ol ini bikin k0nt*lku cenut-cenut.... “ Balas Yadi, “Kita keluar bareng aja Nuuu.... Anjriiiit... Enak sekali anusmu Neeeng... Enak baaangeeetttt.... Sssshhhh....”
“Aku juga... Aku juga pengen keluaaarr....” Sahut Kasep yang kemudian memegang bagian belakang kepala Citra erat dan menusukkan batang p3n15nya dalam-dalam, “Aaahh... Nggeeeentoooott... Enak sekali mulutmu Neeeeng...”
Merasa gelombang orgasme ketiga pria yang sedang menyetubuhi ketiga lubang tubuhnya itu akan segera datang, membuat Citra juga tak ingin mensia-siakan kesempatan ini. Ia juga ingin segera orgasme. Ia juga ingin menikmati gelombang puncak birahinya.
“GAAG GAAG... HAKU HUGA MAU HELUAAAR MASS...” Jerit Citra tiba-tiba dengan mulut yang masih penuh oleh tusukan brutal batang p3n15 Kasep . Sambil meliuk-liukkan pinggang hamilnya, orgasmenya pun datang. “ NGHEENTOOOOTT... HAKU HELUAAAR... OOOHH... NGHEEEEEENTOOOOOOOOOTT... NGHEEEEEENTOOOOOOOOOOOOTTTTT...”
“CROT CROOOT CROOTCOT.... CREET CREET CRECEEET.... CREET CREETCEEET....”
5p3rm4 tiga batang p3n15, segera memenuhi ketiga liang tubuh Citra. Di mulut, di v461n4, di anus. Keluar tanpa sanggup ditampung sama sekali. Begitupun dengan Citra, lendir v461n4nya pun keluar, berbarengan dengan semburan 5p3rm4 Banu di liang rahimnya.
“Huoooohhh... Enak baaangeeet m3m3?kmu Neeeeng....” Celetuk Banu sembari mengejang-ngejangkan batang p3n15nya. Berusaha mengeluarkan seluruh persediaan 5p3rm4nya pada v461n4 istri Marwan itu.
“Iya Neeng... Bo’olmu juga enaaaaak.... Sempitnya..... Mirip m3m3?k perawan... “ Sambung Yadi yang juga mengejang-ngejangkan pinggulnya. Membenamkan batang p3n15nya sedalam mungkin. Seolah meminta otot anus Citra untuk mengurut sisa 5p3rm4 yang masih tersisa.
“Hehehe... Bener.... Neng ini benar-benar L0NT3?K kelas kakap... “ Sahut Kasep , “Semua lobang bisa dipake... Hehehehe....” Tambahnya sambil meneupk tepukkan p3n15nya yang sudah lunglai ke mulut Citra.
“KKKKRRRKKKKK.... KKKRRRKKKRKK....”
“Rahman... Monitor Man....Kamu dimana...?”
“Waduh Coiy... Kita udah dicariin Pak Bosss...” Celetuk Rahman yang sedari tadi hanya melihat kelakuan bejat ketiga temannya sambil merokok. Dengan cepat, ia lalu mengenakan kembali seragamnya, “Yuk... Kita cabut....”
“Udah dipanggil ya...?” Yadi yang buru menarik keluar batang p3n15nya dari jepitan anus Citra.
PLOP
“Uhhh....” Erang Citra menggigil, merinding keenakan.”Pelan-pelan nyabut k0nt*lnya Mas...”
“Hehehe..... Maap... Ngilu yah Neng...?”
“Hiya....”
“KKKKRRRKKKKK.... KKKRRRKKKRKK....”
“Rahman... tahu Yadi, Kasep dan Banu...? Mereka juga ngilang dari pos masing-masing.... Rahman monitor... Kamu dimana...?”
“Aaah.. Kampret nih.... Padahal baru aja kita pemanasan...” Sahut Banu yang juga buru-buru menyuruh Citra menggeser duduknya dari atas selangkangannya, dan mencabut p3n15nya.
PLOP
“Yaudah yukkk.. Kita balik dulu... “ Kata Kasep yang kemudian mengambil rambut Citra dan membersihkan batang p3n15nya.
“Ehh... Maaas... Jangan... Ih Jorook Deeh...”
“Hehehe... Buat kenang-kenangan Neeng...” Celetuk Kasep cuek.
“Makasih ya Neeeng... Lain kali kita sambung lagi...” Ucap Rahman sambil mematikan rokoknya, “Seneng deh... Bisa dapet kenalan yang bisa mbantuin kita-kita muasin nafsu...”
“Hiya Neng... Makasih...” Sahut Banu dan Yadi hampir bersamaan sambil mengenakan kembali seragam mereka.
Setelah mereka selesai berpakaian, segera saja keempat orang itu keluar dari toilet. Tak peduli sama sekali dengan kondisi Citra yang masih duduk di lantai dingin toilet. Telanjang, dengan tubuh dan rambut yang belepotan oleh 5p3rm4.
Tak berasa, hampir 20 menit Citra disetubuhi oleh keempat pria yang sama sekali tak ia kenal. Tak berasa, jika Citra juga telah mendapatkan orgasme lebih dari 5-6 kali orgasme.
Tak berasa, jika ternyata mulut Citra tersenyum karena menikmati perlakuan kasar barusan.
“Seks GangBang....” Desah Citra dalam hati sambil terus mengorek 5p3rm4 yang masih keluar dari dalam v461n4 dengan jemarinya.